Begitu pula dalam Hasanah Jaya edisi ini kami angkat kembali daerah Rancah. Desa Rancah yang kini masih dipimpin oleh Kades yang professional yaitu Aman, SE terus berupaya membangun demi Rancah yang makmur dah sejahtera rakyatnya.
Tetapi lain dulu lain sekarang. Kini Rancah merupakan daerah yang mulai beralih kepada daerah perniagaan. Daerahnya yang sangat strategis membuat semua orang meliriknya untuk menjadikan Rancah sebagai tempat usaha. Pegunungan yang dahulunya penuh dengan pepohonan, kini sudah mulai berubah menjadi tempat pemukiman masyarakat yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Disamping sejarah kelam, Rancah juga ternyata memiliki sejarah yang manis, yaitu dengan ikut andilnya warga Rancah dalam uasaha mengusir penjajah.
Adalah K.H. Muhammad Rofii (alm.) yang pernah ikut bergabung mengusir penjajah dan pernah pula menghancurkan gerombolan DII TII. Beliau adalah salah seorang yang betul-betul mengalami perjuangan fisik mengusir penjajah dan juga berjuang menyebarkan Islam dan membersihkan Islam dari ajaran-ajaran yang masih campur aduk saat itu.
Rancah adalah nama bagi suatu tempat yang berada di daerah dataran rendah yang terletak di sebelah timur Ciamis Jawa Barat. Rancah, sekarang merupakan nama bagi suatu desa dan juga nama bagi suatu kecamatan di Kabupaten Ciamis.
Daerahnya yang sangat strategis yang merupakan jalur yang menghubungkan kota Banjar, Ciamis, dengan daerah Subang, Kuningan, yang selalu ramai dan menjadi jalur utama bagi aktivitas perdagangan antar kedua daerah tersebut.
Desa Rancah kini mulai berbenah. Pasar yang merupakan pasar terbesar di daerah tersebut kini sudah menjadi pasar yang permanen dan layak dijadikan pasar percontohan. Terminal yang dahulunya hanya beberapa meter saja luasnya, kini sedang mulai dibangun untuk dijadikan terminal yang layak dan bisa digunakan menjadi terminal bis antar kota. Angkutan kota pun kini sudah mulai ada satu atau dua angkutan yang masih dalam tahap sosialisasi.
Kalau meneliti sejarah asal-usul Rancah dari beberapa sumber, jelaslah usia Rancah lebih tua dari Ciamis. Kenapa bisa seperti itu? Menurut sumber Distrik Rancah yang sebelumnya bernama Distrik Keppel terbentuk pada tahun 1840-an. Sedangkan Ciamis baru dikenal tahun 1915. Karena sebelumnya Ciamis bernama Kabupaten Galuh, dan selanjutnya baru dirubah namanya menjadi Ciamis pada tahun tersebut. Malah menurut sumber lain pada masa kerajaan, di Rancah telah berdiri kerajaan GALUH RANCAH Tahun 1625 M yang terletak di Citapen Rancah, konon Rajanya Prabu Gajah Cangong (Putra Sareupeung Agung).
Pada tahun 1819, Gubernur Jenderal Hindia Belanda G.A.G.Ph. Baron Van der Capellen (1816-1826) menggabungkan wilayah-wilayah Kabupaten Panjalu, Kawali, Distrik Cihaur dan Rancah kedalam Kabupaten Galuh. Sekarang timbul pertanyaan : Benarkah, Rancah lebih tua dari Ciamis? Ini sumbernya : Kabupaten Galuh pada abad ke-19. Berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 31 Mei 1844 No.1, Pada tahun 1830-an Kabupaten Galuh yang luasnya kurang lebih 522 pal persegi (1.185,4 km²) Sedangkan distrik di Kabupaten Galuh berjumlah empat, yaitu Ciamis,Panjalu,Kawali,dan Keppel.
Di sini jelas Distrik Rancah belum terbentuk ataupun dikenal, baru pada tahun 1840-an, Distrik Keppel berubah nama menjadi Distrik Rancah. Saat itu, pada tahun 1837 jumlah desa di Kabupaten Galuh mencapai 91 desa. Pada tahun 1855 jumlah desa di Kabupaten Galuh meningkat menjadi 238 desa.
Semoga postingan saya bermanfaat bagi yang membaca , info ini juga saya dapatkan dari beberapa sumber ,